Monday, July 19, 2010

Sejarah Pena (Pulpen) dan penemunya

Mengumpulkan batang alang-alang

.


Pena atau pulpen merupakan salah satu alat tulis saat ini. Sejak kapan ballpoint digunakan dan siapa yang menemukannya? Nah, artikel kali ini akan membahas salah seorang tokoh dunia yang berhasil menemukan ballpoint yang sampai saat ini digunakan oleh manusia. Mau tahu siapa dia?


Tak mudah memang untuk menentukan sejak kapan manusia mengenal pena. Ada dugaan yang menyebut bahwa manusia pertama kali menggunakan tatah (besi yang ditajamkan) yang sering dipakai untuk menulis dan menggambar di atas batu atau lempengan logam dan merupakan generasi pertama dari pena. Konon, baru pada tahun 1.000 SM terjadi revolusi alat tulis saat Cina memakai kuas rambut sebagai alat tulis. Kuas itu menggunakan tinta kering dari jelaga atau arang yang penggunaannya seperti cat air.


Sekitar 400 SM, ”lahir” pena yang terbuat dari batang alang-alang untuk menulis di atas kertas papirus. Pena jenis semacam ini dapat ditemukan di Mesir dan Armenia, sedang Kairo dan Alexanderia terkenal sebagai pasar utama barang-barang tersebut. Sekarang pun masih banyak orang di sepanjang pantai Teluk Persia yang mengumpulkan batang alang-alang untuk keperluan itu, sedangkan pemasarannya menyebar ke sebagian negara Timur. Kabarnya, pena itu paling cocok dengan tinta dan kertas yang digunakan di sana. Alang-alang yang dipilih biasanya yang berbatang sangat kecil namun kuat. Setelah dipotong, alang-alang tersebut disimpan secara khusus, misalnya disimpan di bawah timbunan pupuk kandang selama beberapa bulan. Hasilnya, selain berubah warna hitam bercampur kuning, batang akan semakin keras dengan permukaan yang lebih halus. Seiring dengan berkembangnya mutu kertas, maka menuntut pena yang lebih halus. Bulu angsa pun jadi pilihan. Jika merujuk kiasan yang ditulis St. Isodore dari Sevile, pena bulu baru muncul pada abad VII. Meski banyak yang menduga pena bulu telah ada lebih awal.


Setelah disortir sesuai panjang dan tebalnya, bulu sayap dipendam dalam pasir panas agar kulit luarnya kering. Proses ini membuat bulu mudah dibersihkan serta bagian dalamnya mengerut dan terkelupas. Lalu bulu lembutnya diperkeras dengan mencelupkannya ke dalam larutan mendidih yang mengandung tawas atau asam nitrat. Di tahap akhir, ujung pena dibelah dan dibentuk agar enak dipakai.


Pena bulu angsa memepunyai peran yang penting saat itu. Pena Baja ditemukan pada 1820, dan berangsur-angsur mengambil alih tugas bulu angsa. Bentuknya pun beragam dari yang bundar, runcing, dan pahat. Sekarang kita hanya menggunakan pena-pena yang dihasilkan dari pabrik, siap pakai untuk segala tujuan.


Pada tahun 1828, orang mulai mengenal pena baja yang diperkenalkan John Mitchell dari Birmingham Inggris. Seharga kira-kira 7,5 liter beras sekarang ini. Sayang, saat itu orang merasa tidak nyaman memakainya jika setiap kali pena baja itu harus dicelupkan ke dalam tinta.


Tahun 1884, muncullah pulpen berkantung tinta dengan prinsip kerja pipa kapiler yang salah satunya dibuat oleh orang Amerika, Lewis Edson Waterman. Pena ciptaan Waterman ini memang telah membuat revolusi tersendiri dalam bidang penulisan. Sebab manusia tak perlu lagi berulang kali mencelupkan pena ke dalam tempat tinta setelah selesai menulis beberapa kata. Waterman telah menggunakan plat berbalut iridium emas pada mata pen tersebut. Ia juga merupakan orang yang pertama meletakkan klip pada penutup pen.


Model pena berikutnya adalah pulpen yang mengandalkan bola logam di ujung pena yang akan terus terendam cairan tinta dari kantung tinta. Maka pulpen dilengkapi tutup atau tombol mekanis yang mencegah tinta mengering di ujung. Berbagai model dan bentuk, banyak dibuat kala itu. Namun, model yang paling memuaskan adalah karya Lazlo Biro. Pulpen pernah sangat populer di Inggris terutama selama PD II (1939-1940) yang kala itu banyak disukai para pilot tempur karena tidak bocor saat dibawa terbang.


Berbeda dengan pulpen yang menggunakan tinta encer, bolpen menggunakan tinta kental dan lengket. Hal inilah yang menyebabkan tak mudah bocor ke ujung sehingga bola menjadi belepotan. Tahun 1960-an mulai dikenal pena berujung lembut yang kita sebut spidol. Ini terobosan baru, karena mata penanya terbuat dari plastik berpori, kantung tintanya pun mengandung sintetis yang berserat. Sedangkan cara kerjanya seperti spons menyimpan air.


Menilik kelebihan setiap jenis pena maka timbul gagasan untuk memadukannya. Hasilnya pena rolling ball dengan bola di ujung mata pena seperti bolpen, namun menggunakan tinta cair yang tersimpan aman di kantung seperti pada pulpen atau spidol. Saat dipakai, ujung pena akan meluncur nyaman pada permukaan kertas layaknya menggunakan pulpen atau spidol.

Tuesday, May 25, 2010

Cara mudah dan cepat untuk belajar “Menulis Indah”

Empat langkah mudah

.
Jika anda ingin belajar menulis indah atau Kaligrafi. Saya kira tidak ada salahnya bila anda mencoba tutorial yang diberikan oleh Blog ini, karena sangat mudah dan pasti menghasilkan.

Belajar seni menulis indah adalah suatu tindakan yang tepat, apalagi bila anda memiliki kesabaran, kebulatan tekad serta motivasi yang tinggi. Hal tersebut akan sangat membantu perkembangan dan kemajuan anda.

Oke, jika anda sudah memiliki kesiapan mental yang cukup untuk belajar menulis indah, saya sarankan bagi anda untuk menjalankan petunjuk-petunjuk berikut dibawah ini.


Langkah 1 (pertama). Pergunakanlah Microsoft Power Point. Cari dan pergunakan simbol-simbol yang mereka miliki atau anda bisa menggunakan huruf-huruf yang telah saya rekomendasikan. (bisa pula kedua-duanya)

Setelah dirasakan 1 (satu) lembar kertas tersebut telah memadai, silahkan di Print dalam warna hitam yang tidak begitu terang. Contohnya seperti di bawah ini.




Langkah 2 (kedua). Pergunakan pensil, pulpen, penghapus, alas penulisan atau alat-alat yang telah saya rekomendasikan sebelumnya. Ikuti garis pada bentuk dan huruf yang telah diprint (kiri ke kanan, kanan ke kiri, atas ke bawah, bawah ke atas). Lakukan hal tersebut selama 1 (satu) Bulan dengan rata-rata minimal 1 (satu) Jam perharinya (boleh terpisah waktunya).

Langkah 3 (ketiga). Setelah selama 1 bulan anda jalankan. Cobalah membentuk nya sendiri di sebuah kertas kosong atau kertas latihan Kaligrafi.




Terakhir. Sekiranya anda sudah mampu menghasilkan secara persis pelajaran tersebut. Anda sudah bisa masuk pada jenjang berikutnya, yaitu : menjadi seniman Kaligrafi.

Mudah kan . . . . . . ? Kenapa harus menunggu. Ayo coba selagi masih sempat

Tuesday, May 11, 2010

Alat-alat untuk belajar Menulis Indah

Sederhana dan mudah
.


Pada perjumpaan pertama kali ini, saya tidak akan mengarahkan anda untuk menjadi seorang Seniman menulis indah atau Kaligrafi, namun saya akan memberitahukan alat-alat dasar guna menjadi Seniman menulis indah.

Peralatan yang dipergunakan di sini tidak jauh dengan apa yang pernah anda miliki ketika masih disekolah. Jadi bisa saja anda cukup mempergunakan alat yang dimiliki oleh saudara, teman, anak maupun sobat anda. M m mm . . .. . . mmm

Monday, May 10, 2010

Huruf-huruf gratis guna melatih “Menulis Indah”

Ada yang gratis dan tidak gratis
.
Huruf adalah sebuah fakta penulisan yang dapat ditunjukkan melalui gaya dan ukuran. Namun anda tidak akan pernah bisa mendefinisikan gaya penulisan anda dengan berbagai huruf-huruf tertentu, karena bukan begitu cara kerjanya. Anda bisa menunjukkan gaya penulisan anda, bila anda mencoba “Menulis Indah”, mempelajari spesifikasi huruf yang anda cintai dan huruf yang biasa anda gunakan untuk menulis.

Begitu banyak huruf-huruf gratis yang dapat anda download ke dalam PC anda melalui koneksi internet. Bahkan mereka berjumlah ribuan huruf. Jadi, huruf mana yang dapat anda pilih sebagai dasar untuk belajar “Menulis Indah” ?

Berikut beberapa nama huruf kaligrafi terbaik dan mengapa mereka sangat baik. Saya akan memberitahukannya jika huruf tersebut gratis atau tidak.

Sunday, May 9, 2010

Manfaat, fungsi dan kegunaan Menulis Indah di Masyarakat

Halus dan indah

Di masa lalu, bahkan hingga 1970-an, anak di bangku sekolah dasar mengenal pelajaran menulis halus. Berbekal pensil berwarna cokelat yang diraut sempurna hingga ujung benar-benar runcing, tangan pun bergerak hingga lahir sebuah tulisan miring. Halus dan indah. Setiap huruf saling bersambung membentuk satu kata dalam keindahan. Rasanya, susah payah menulis satu per satu huruf itu. Perlu modal, teliti dan sabar.

Pelajaran itu tecermin pada tulisan para orang tua yang umumnya seirama--teratur dan indah. Bandingkan dengan tulisan anak muda sekarang. Cenderung tegak dan bulat. Pelajaran itu tak lagi ditemukan anak-anak sekarang. Bukan berarti menulis yang indah itu sudah dilupakan. Orang yang berkantong tebal tetap mengenalnya. Tak hanya goresannya yang terlihat memukau, tapi juga penanya. Tulisan halus dan indah itu berkat alat tulisnya.

Namun, itulah alat. Memang dihadirkan untuk membuat menulis menjadi menyenangkan dan berseni. Jenis pena berseni inilah yang banyak dikantongi atau hadir di meja kerja para eksekutif papan atas. Kelompok ini tentunya ogah menggunakan pulpen yang biasa digunakan anak kuliahan. Merek yang menjadi langganan, di antaranya Montblanc.